Bermula dari pengalaman pribadi karena seringnya cukur rambut di kios cukur di pinggir-pinggir jalan , maka terbesit ide untuk mendirikan sebuah berbershop/ pangkas rambut pria modern. Awalnya setiap kali cukur pak Hadi itulah panggilan akrab pemilik “Raja Cukur” merasa kurang nyaman karena kadang ruangan sudah sempit, kumuh lagi. Maka Pak Hadi berpikir betapa enaknya andai ada tempat cukur pria yang tempatnya bersih, nyaman waktu nunggu dan pelayanan memuaskan tapi tetap dengan harga murah.
Maka dengan modal seadanya Pak Hadi mendirikan “ Raja Cukur”, bermula dari kios kecil / lapak dipinggir jalan. Kini berkembang pesat mempunyai 106 cabang tersebar diseluruh Indonesia. Daftar antri yang mau ikut gabung dengan Raja Cukur cukup banyak “ kata Hadi wibowo pemilik Raja Cukur”.
Bisnis pangkas rambut pria hampir tak ada resiko sama sekali dan akan selalu dibutuhkan selama manusia itu ada “Kata : Pak Hadi.”
Kesuksesan yang diraih Pak Hadi Wibowo tidak datang begitu saja. Setelah beberapa kali gagal dalam usaha. Kini Pak Hadi eksis didunia barbershop /pangkas rambut pria. Usaha kuliner, Dagang jamu , sampai jadi makelarpun pernah dijalaninya tapi semuanya gagal, maka Pak Hadi berpikir usaha apa ya, yang minim resiko. Ternyata pilihan bisnis Pak Hadi tepat.
Karena pangkas rambut pria selalu dibutuhkan tapi belum ada yang menggarap secara professional.motto Raja Cukur yaitu “kualitas barbershop tapi harga kaki lima” makanya Raja Cukur diminati masyarakat di sekitar . Rata-rata yang gabung dengan kami 5-6 bulan sudah balik modal. Kilah Pak Hadi, ketika Pak Hadi ditanya apakah Dia pernah menjadi Tukang cukur. Sambil ketawa dia jawab belum pernah karena saya hanya mengurusi managemennya. kalau tukang cukur punya usaha pangkas rambut pria/ barbershop itu sudah biasa dan biasanya itu management tradisional, Jawab pak hadi